Gili Tramena, yang merupakan gabungan dari tiga pulau indah Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, kembali menarik perhatian wisatawan dengan keindahan alam bawah lautnya. Selain pasir putih dan air laut yang jernih, kawasan ini juga dikenal sebagai surga bagi para penyelam dan snorkeler. Salah satu daya tarik utamanya adalah kehadiran penyu hijau yang berenang bebas di perairan sekitar Gili Meno, menciptakan pemandangan yang memukau bagi para pecinta alam.
Penyu hijau (Chelonia mydas) yang sering terlihat di perairan Gili Tramena adalah spesies yang dilindungi. Kehadirannya menjadi tanda bahwa ekosistem laut di kawasan ini masih terjaga dengan baik. Para wisatawan kerap beruntung bisa menyaksikan penyu ini saat melakukan snorkeling atau diving, menyaksikan mereka bergerak anggun di antara terumbu karang dan ikan-ikan warna-warni.
Selain penyu hijau, perairan Gili Tramena juga menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan tropis. Mulai dari ikan badut yang lucu hingga ikan parrotfish yang berwarna cerah, semuanya berbaur dalam harmoni di antara terumbu karang yang sehat. Keanekaragaman hayati ini menjadikan Gili Tramena sebagai salah satu spot snorkeling terbaik di Indonesia, bahkan dunia.
Namun, daya tarik Gili Tramena tidak hanya datang dari keindahan alamnya. Di dasar laut Gili Meno, tersembunyi sebuah patung ikonik berbentuk sepasang kekasih yang berpelukan. Patung ini, yang dikenal dengan nama “Nest” atau “Patung Cinta“, diciptakan oleh seniman Inggris, Jason deCaires Taylor. Karya seni ini tidak hanya menjadi tempat berfoto yang populer, tetapi juga berfungsi sebagai terumbu karang buatan untuk mendukung ekosistem laut.
Patung ini terbuat dari campuran semen ramah lingkungan dan dirancang untuk mendorong pertumbuhan karang. Seiring berjalannya waktu, patung ini mulai ditumbuhi karang dan menjadi rumah bagi berbagai spesies laut, memperkaya ekosistem di sekitarnya. Bagi para penyelam, patung ini menawarkan pemandangan yang magis dan menambah kesan romantis pada pengalaman menyelam mereka.
