
Denpasar News – Puluhan warga Bali mengeluhkan kendaraan mereka mendadak mogok usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite. Dugaan kuat, filter bahan bakar tersumbat akibat adanya kotoran dalam BBM. Menanggapi kejadian ini, Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus langsung melakukan investigasi menyeluruh yang ditargetkan rampung dalam tiga hari.
Area Manager Communication & Relations Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan sebanyak 16 sampel Pertalite telah dikirim ke Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) di Jakarta. Sampel tersebut diambil dari SPBU, tangki pelanggan, hingga terminal BBM.
Baca Juga : Pengoplosan BBM di SPBU Gunung Soputan, Pertamax Dicampur 200 Liter Pertalite
“Kami tunggu hasil uji dari Lemigas, mudah-mudahan 2–3 hari ini keluar,” ujar Ahad di Denpasar, Senin (23/6/2025).
Keluhan masyarakat mulai muncul sejak sepekan terakhir. Berdasarkan data awal, ada 18–19 kendaraan, baik motor maupun mobil, yang terdampak. Kebanyakan kendaraan yang bermasalah adalah produksi di bawah tahun 2020.
Dugaan gangguan kualitas Pertalite ini masih terbatas di wilayah Bali. Namun, Pertamina tetap melakukan pelacakan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada penyimpangan spesifikasi di seluruh rantai distribusi.
“Tim kami telah menelusuri sumber pengisian, bengkel pelanggan, hingga pemasok BBM ke SPBU,” jelas Ahad.
Layanan Pengaduan Cepat Pertamina: WhatsApp, Call Center, dan MyPertamina
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pertamina membuka layanan pengaduan cepat di 23 SPBU dan menyediakan 8 bengkel mitra yang siap menangani kerusakan akibat filter tersumbat. Pelanggan juga bisa mengakses layanan via WhatsApp, call center 135, email, dan aplikasi MyPertamina.
Pertamina menanggung seluruh biaya perbaikan kendaraan pelanggan yang terdampak, asalkan mereka memperbaikinya di bengkel resmi yang telah pertamina tunjuk. Bahkan jika sudah terlanjur servis kendaraan di luar, pertamina akan tetap mengganti biaya servis asal ada nota bukti pembelian dan perbaikan.
Adapun bengkel yang telah Pertamina tunjuk di antaranya Ari Motor Payangan (Gianyar), Surya Mandiri Motor (Buleleng), dan Danan Jaya Motor (Tabanan). Pertamina memastikan jumlah bengkel akan terus bertambah sesuai kebutuhan.
Sementara itu, anggota DPD RI dapil Bali, Ni Luh Djelantik, meminta Pertamina menyampaikan hasil investigasi secara transparan dan segera mengevaluasi SPBU yang bermasalah. Ia juga mengapresiasi langkah cepat Pertamina yang langsung merespons keluhan masyarakat.
“Kejadian ini jadi peringatan agar kejadian serupa tak terulang lagi di masa mendatang,” ujar Niluh.