:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5271292/original/075090100_1751495664-Screenshot_2025-07-03-04-22-50-34.jpg)
Denpasar News – Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 65 orang dikabarkan tenggelam di Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025). Sebelum kejadian, kapal sempat melaporkan kebocoran di ruang mesin dan mengalami pemadaman total (blackout).
Informasi awal menyebutkan kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada pukul 22.56 WIB.
Sinyal Bahaya dan Blackout Sebelum Terbalik
Pada Kamis dini hari (3/7/2025) pukul 00.16 WITA, kru kapal sempat mengirim sinyal darurat melalui Channel 17. Hanya tiga menit kemudian, tepatnya pukul 00.19 WITA, kapal mengalami blackout sebelum akhirnya terbalik dan hanyut ke arah selatan.
“KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin dan terbalik di Selat Bali,” jelas pernyataan resmi dari operator pelayaran Ferry, dikutip Kamis (3/7/2025).
Baca Juga : Prabowo Minta Basarnas Segera Evakuasi Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya
Titik Koordinat dan Upaya Evakuasi
Berdasarkan laporan yang diterima dari Dermaga LCM Gilimanuk, kapal terpantau terakhir kali di koordinat:
📍 -08°09.371′ S, 114°25.1569′ E
Tim SAR gabungan dari Basarnas Bali, TNI AL, dan Basarnas Banyuwangi langsung bergerak ke lokasi tenggelamnya kapal untuk melakukan proses evakuasi dan pencarian korban.
Kronologi Singkat Tenggelamnya Kapal
-
22.56 WIB (2 Juli): Kapal berangkat dari Ketapang menuju Gilimanuk
-
00.16 WITA (3 Juli): Kru kirim sinyal minta tolong, lapor kebocoran mesin
-
00.19 WITA: Kapal alami blackout
-
Tak lama kemudian: Kapal terbalik dan hanyut
-
Dini hari: Mulai Operasi pencarian dan penyelamatan
Data Manifest dan Upaya Lanjutan
Menurut data awal, Kapal membawa 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang, 12 kru, serta memuat 22 kendaraan termasuk 14 truk tronton. Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung, dengan sejumlah korban yang petugas laporkan selamat.
Pihak berwenang masih melakukan pendalaman penyebab pasti insiden, termasuk kemungkinan kelalaian teknis atau human error.
Penutup
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menambah daftar kecelakaan laut di perairan Indonesia. Evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran sangat diperlukan agar kejadian serupa tak terulang.